ArtikelKhutbah Bahasa JawaTulisan

RINGKASAN KHUTBAH JUM’AT MASJID NABAWI – 4 Sya’ban 1444 (24 Feb 2023)

-::- RINGKASAN KHUTBAH JUM’AT MASJID NABAWI -::-
4 Sya’ban 1444 (24 FEB 2023)
SYAIKH SHALAH AL BUDAIR hafidzahullahu ta’ala.

Berbekallah demi kehidupan yang kekal dan jangan tertipu kehidupan yang singkat.

Allah memuji orang yang menahan marah serta dendam.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِۗ

وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 134).

Allah suka terhadap orang yang pemaaf lagi berakhlak mulia.

Tidak ada pemberani yang lebih disukai Allah melebihi orang yang berani memadamkan kemurkaannya.

Muawiyah radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Tidak ada kelezatan dari pada menahan murka dan menahan diri dari sifat dungu kemudian diganti dengan kebijaksanaan.”

Kemarahan adalah sumber dari berbagai dosa dan kecelakaan. Betapa sering emosi menyebabkan tertumpahnya darah, direndahkannya wanita, terputusnya silaturahim, hilang kesetiaan, dan lenyapnya sifat tepat janji.

Maka berhati hatilah dari emosi yang bersemayam di dalam hati, ia seperti bara yang menyala di bawah sekam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, seorang lelaki berkata, “Berikanlah wasiat kepadaku.” Kata Nabi, “Jangan kamu marah.” Beliau mengulanginya berkali kali.

Emosi mengumpulkan semua jenis keburukan.

Sabda Nabi singkat namun memiliki banyak makna.

Yang mampu menahan emosi maka akan selamat agama dan akhlaknya.

Seorang lelaki berkata kepada Asy Sya’bi, “Kenapa engkau tidak pindah dari tempat ini, wong kamu dimusuhi oleh banyak orang di sini?”

Beliau menjawab, “Sabar itu bukan saat diperlakukan baik, tapi sabar itu saat seseorang tetap sabar meski ia dibenci.”

Salah seorang salaf berkata, “Saat aku diganggu temanku, aku maafkan dia. Dan aku tahan marahku agar tak kehilangan sahabat.”

Orang yang emosi menunjukkan kualitas rendahnya akhlak yang dia miliki.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang kuat bukan yang selalu menang dalam perkelahian. Tapi yang mampu mengendalikan emosi saat sedang marah.”

Dikatakan pada salah satu salaf : Siapa manusia paling pemberani ? Yang paling pemberani adalah orang yang kebijaksanannya mengalahkan sikap cerobohnya .

Candailah sahabatmu dengan sesuatu yang ia sukai. Dan jauhilah bercanda dengan sesuatu yang bisa memancing emosinya.

Debat kusir mendorong untuk murka. Jika kalian melihat ada debat kusir maka segeralah menjauh.

Aku menjamin istana syurga bagian tengah bagi orang yang meninggalkan debat kusir meski dia benar.

Jika emosi muncul maka datanglah setan, fitnah serta kekacuan pun akan terjadi. Hadapi dia dengan sikap tenang, bijaksana dan instrospeksi diri. Dzikir dan sabar, berpaling dari sikap ceroboh, dari sikap dungu dan hadapi dengan diam. Hampir tidak ada orang diam yang menyesal.

Dari Ibnu Abbas, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian marah maka diamlah.”

Yazid bin Abi Habib berkata,
“Emosiku berada di bawah sandalku.”

Suami istri jika bertengkar maka harus diselesaikan dengan diam. Agar tetap lenggeng cinta kasih dan ketentraman. Berta’awudz pada Allah dari emosi, karena emosi datangnya dari setan.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah satu dari kalian emosi hendaknya bertaawudz maka akan tenang emosinya.”

Tidak ada kalimat yang membuat setan lemah kecuali taawudz.

Jika marah hendaknya duduk, jika masih belum reda, maka ia berbaring. Yang demikian karena orang berdiri lebih mudah bereaksi dengan tindakan saat emosi, sehingga menyebabkan amarahnya semakin parah. Tidak ada sesuatu berdekatan lebih afdhal dari pada kebijaksaanaan saat berdekatan dengan ilmu.

Emosi menyebabkan tindakan zalim pada wanita, pembantu, anak, dan orang-orang lemah. Allah lebih kuasa mengazab kalian dari pada kemampuan kalian melampiaskan emosi pada istri istri kalian.

Abu Mas’ud mau memecut anak dilarang oleh seseorang.

Ia tetiba lemah dan pecutnya jatuh. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abu Mas’ud Allah lebih mampu mengazab engkau dari pada engkau mengazab anak ini.”

Madinah adalah kota nabi. Dia adalah lokasi mendaratnya wahyu, ada mimbar nabi, ada makam dan semua ajaran nabi dilestarikan di sana. Syariat ditegakan keadilan menyebar, kaum dhuafa dimenangkan.

Imam Muh bin Su’ud menegakkan tauhid di negeri ini. Dilanjutkan oleh anak cucu beliau, diantaranya raja Abdul aziz alu Su’ud menyebarkan keadilan rahmat dan beliau di antara raja yang paling afdhal di zaman ini. Sehingga negerinya diberkahi, dijadikan teladan dalam keamanan persatuan, kekompakan pemerintah dengan rakyat.

Pujilah Allah atas anugrah ini, pegang teguhlah al kitab dan sunnah. Jauhilah da’i fitnah dan perpecahan, lihat negri di kanan kiri kalian saat rakyat berani pada pemerintahnya, menjadi tercerai berai, keburukan mengancam dari berbagai arah.

Hidupnya menjadi azab, rakyat bertikai, saling bunuh satu sama lain.

Orang yang bahagia dan selamat yang bisa mengambil pelajaran dari apa yang sudah ada. Sadarlah bahwa musuh kalian tidak pernah diam untuk berupaya menghancurkan kebahagiaan dan ketentraman di negeri kita.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curah bagi nabi, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya.

✍🏻diringkas dengan penuh kekurangan dan keterbatasan oleh Abul Aswad.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button